LDII DIY Ajak Ormas di Bantul Perkuat Peran Keluarga untuk Cegah Penyimpangan Remaja, Terutama Klitih

Daftar Isi

LDII DIY dan ormas da bali


LDII DIY – Dalam rangka memperkuat sinergi antarorganisasi masyarakat dan mendukung pembinaan generasi muda, Forum Komunikasi Organisasi Masyarakat (Forkom Ormas) se-Kabupaten Bantul kembali digelar pada Rabu, 24 April 2025 di Rumah Makan Mbah Manto, Parangkusumo, Kretek.

Acara ini menjadi wadah strategis dalam memperkuat peran keluarga dan komunitas untuk mencegah penyimpangan perilaku remaja yang semakin marak.

Puluhan ormas turut ambil bagian, termasuk LDII, Senkom Mitra Polri, FKPM Paksi Katon, RAPI, PANTAS 115, AWPI, PIKI, JPKP, RAKSO, IWOI, PERJABA, serta sejumlah yayasan dan komunitas sosial lainnya. Kegiatan ini difasilitasi oleh Kesbangpol Bantul dan menghadirkan pembicara dari unsur legislatif, kepolisian, hingga intelijen daerah.

LDII Tegaskan Komitmen dalam Pendidikan Karakter Remaja

DPD LDII Bantul yang diwakili oleh Wakil Ketua Alek Rahmad Hasyi dan Wakil Bendahara Karjana, menyampaikan pentingnya pembentukan karakter mulia dalam lingkungan keluarga sebagai upaya preventif terhadap kenakalan remaja.

Alek menekankan bahwa LDII terus mendorong penerapan 29 karakter luhur yang menjadi fondasi pendidikan karakter di dalam keluarga.

“Generasi muda adalah aset masa depan bangsa. Mereka harus dibekali pemahaman agama yang kuat dan pengawasan yang cukup dari orang tua. Jangan biarkan anak-anak tumbuh tanpa arahan di era digital ini,” tegas Alek.

Kenakalan Remaja Jadi Sorotan Utama Forkom Ormas Bantul

Dalam sesi pemaparan, Ipda Zaenal Mustaqim dari Polres Bantul mengungkapkan keprihatinan terhadap meningkatnya kasus kenakalan remaja, seperti narkoba, klitih (kejahatan jalanan), dan konsumsi alkohol. Bahkan, data menunjukkan bahwa 5% remaja putri di Bantul mengalami kehamilan di luar nikah, yang sebagian besar disebabkan kurangnya perhatian orang tua.

“Kami sering menjumpai remaja perempuan masih nongkrong hingga dini hari. Ini bukan sekadar soal moralitas, tapi menyangkut keselamatan dan masa depan mereka,” ujar Zaenal.

Peran Keluarga dan Komunitas Sangat Vital

Para pembicara sepakat bahwa upaya penanggulangan kenakalan remaja tidak cukup hanya melalui pendekatan hukum. Edukasi keluarga, lingkungan sosial, dan peran aktif ormas sangat penting untuk membentuk ekosistem yang mendukung tumbuh kembang remaja secara positif.

Ketua Komisi A DPRD Bantul, Jumakir, juga menekankan pentingnya forum-forum seperti ini untuk menyatukan visi dan langkah antarormas dalam mendukung kebijakan pemerintah daerah.

“Kolaborasi semua unsur masyarakat adalah kunci keberhasilan. Jangan hanya diskusi, tapi harus ada aksi nyata dan rekomendasi konkrit untuk menjaga generasi muda,” katanya.

Kesimpulan

LDII bersama Forkom Ormas Bantul membuktikan bahwa kolaborasi antara ormas, pemerintah, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencegah penyimpangan perilaku remaja.

Peran keluarga sebagai lini pertama pembinaan karakter, ditambah pengawasan lingkungan sosial, adalah kunci untuk menciptakan generasi muda yang unggul, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan zaman.***