Masyarakat Indonesia Kini Bisa Ajukan Bansos Mandiri Lewat DTKS Mobile Tanpa ke Kantor Kelurahan

Table of Contents

Masyarakat Indonesia Kini Bisa Ajukan Bansos Mandiri Lewat DTKS Mobile Tanpa ke Kantor Kelurahan

Pemerintah terus mempercepat digitalisasi layanan publik, salah satunya melalui peluncuran aplikasi DTKS Mobile, sebuah platform yang memungkinkan masyarakat Indonesia mengajukan bantuan sosial (bansos) secara mandiri tanpa harus datang ke kantor desa atau kelurahan.

DTKS Mobile dikembangkan oleh Kementerian Sosial RI sebagai sarana pendukung Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)—basis data utama yang digunakan untuk menyalurkan bantuan seperti PKH, BPNT, dan bantuan sosial lainnya.

Dengan hanya menggunakan ponsel, masyarakat dapat mengakses berbagai layanan seperti pengecekan status pengajuan, pendaftaran ke DTKS, hingga pemantauan proses verifikasi secara real-time.

Mudah, Efisien, dan Transparan

Beberapa keunggulan DTKS Mobile antara lain:

  • Pendaftaran Mandiri: Warga bisa mengajukan masuk ke DTKS langsung dari rumah tanpa proses manual di RT atau kelurahan.

  • Transparansi: Status pengajuan bisa dipantau langsung melalui aplikasi.

  • Efisiensi Waktu dan Biaya: Tidak perlu antre atau keluar ongkos transportasi.

  • User Friendly: Antarmuka sederhana memudahkan semua kalangan, termasuk lansia.

  • Terintegrasi: Data langsung terhubung ke sistem pusat dan daerah.

Cara Mengajukan Bansos

Untuk menggunakan aplikasi ini, pengguna hanya perlu:

  1. Unduh DTKS Mobile melalui Google Play Store (Android).

  2. Daftar akun menggunakan NIK, nomor KK, dan nomor HP aktif.

  3. Pilih menu "Usul DTKS", lalu isi data dan unggah dokumen yang dibutuhkan.

  4. Kirim pengajuan dan pantau status secara berkala.

Siapa Saja yang Bisa Mendaftar?

Semua warga negara Indonesia yang tergolong keluarga kurang mampu atau rentan miskin bisa mengajukan. Namun, pendaftar tidak sedang menerima bantuan sosial lainnya, kecuali bantuan bencana.

DTKS Mobile membawa harapan baru bagi masyarakat, terutama mereka yang selama ini kesulitan mengakses program bantuan karena kendala administratif dan jarak.

Dengan teknologi di genggaman, tidak ada alasan lagi untuk tidak memanfaatkan fasilitas ini secara mandiri dan transparan.***